Home Industri Sendal Sepatu Ikuti Tren yang Berkembang

Selasa, 21 April 2015 - 11:05 WIB
Home Industri Sendal Sepatu Ikuti Tren yang Berkembang
Home Industri Sendal Sepatu Ikuti Tren yang Berkembang
A A A
BOGOR - Tak hanya terkenal dengan wisata kuliner yang dekat dengan Jakarta, kota Bogor terkenal juga dengan produk kerajinan atau home industri kreatifnya. Melipir ke wilayah Bogor Selatan banyak sekali industri kreatif dengan kualitas yang tak disangka-sangka merupakan hasil produksi anak-anak negeri sendiri.

Salah satunya home industri sendal sepatu casual milik Asep Hasanudin yang berdiri sejak tahun 1997 silam. Berlokasi di Jalan Raden Kosasih RT02 RW08 No.1, Kelurahan Cikaret, Bogor Selatan bersama dengan 20 orang personel, Asep memproduksi berbagai jenis sepatu dan sendal wanita, serta sepatu sendal anak-anak wanita dengan berbagai model yang sedang tren saat ini.

Home Industri Sendal Sepatu Ikuti Tren yang Berkembang


Berkecimpung diusaha industri kreatif selama 18 tahun telah membuat pasaran produk sendal sepatu yang diproduksi di bengkel milik Asep ini pun merambah ke pasar seluruh Indonesia.

"Pasaran sudah ke seluruh Indonesia melalui jaringan yang sudah ada. Kalau full permintaan atau pesanan sehari bisa memproduksi 15-20 kodi. Bisa mencapai 50 kodi 2 pekan, kalau full ya 80-100 kodi 1 pekannya," jelasnya.

Empat bulan menjelang Ramadan, Asep menyatakan, lebih memfokuskan pada produksi sendal sepatu anak-anak wanita, sementara produksi sendal sepatu wanita dewasa rehat sejenak dan akan kembali diproduksi setelah Ramadan.

"Menjelang Ramadan, fokus produksi sepatu anak yang sizenya 26-35. Setelah lebaran baru lanjutin yang dewasa," ujarnya.

Home Industri Sendal Sepatu Ikuti Tren yang Berkembang


Adapun model sendal sepatu anak ini, lanjutnya, untuk satu tipe terdiri dari 12 model diantaranya jenis sepatu mulai dari sepatu flat sampai heels untuk anak-anak wanita.

"Untuk satu tipe terdapat 12 model, misalnya weges atau ballet. Kalau mengenai warna tergantung permintaan. Kalau setiap hari ini produksi tidak hanya satu tipe dan satu warna saja, bisa campur-campur," urainya.

Untuk mendapatkan bahan baku dasar pembuatan sendal sepatu ini, Asep mengaku, sudah mempunyai langganan sendiri toko yang menyediakan bahan kulit dan imitasi yang letaknya tak jauh dari bengkel tempat produksi sendal sepatunya, yakni berada di kawasan Empang sampai Ciapus, Bogor.

Sedangkan, untuk aksesoris dan pernak-pernik pemanis sendal sepatu diperolehnya dengan berbelanja ke toko-toko grosir yang ada di Jakarta. "Semua bahan dasar merupakan impor dari Singapura, lem produksi Indonesia, aksesoris impor dari Cina," jelasnya.

Home Industri Sendal Sepatu Ikuti Tren yang Berkembang


Adapun kendala yang dihadapi dalam mengelola home industrinya, diakui Asep hampir sama dengan industri kecil lainnya di tanah air, terkendala pada pengadaan bahan baku saat banyak permintaan.

"Inikan bahan dasarnya impor, kalau di toko kosong, namun barang sudah datang di Tanjung Priok. Untuk sampai keagennya harus melalui bea cukai dulu ya, jadi ini yang memperlambat produksi," jelasnya.

Sedangkan, untuk menghasilkan model-model yang sesuai dengan trennya, Asep pun tak jarang menyambangi toko-toko sepatu yang sudah memiliki nama besar, hal ini dilakukan untuk membangkitkan inspirasinya untuk menciptakan model sendal sepatu terbaru.

"Kalau lagi hilang inspirasi ya saya main-main ke toko sepatu yang sudah terkenal untuk kemudian memodifikasinya," ujarnya.

Model-model sendal dan sepatu anak yang diproduksi di bengkel milik Asep sangat beragam, tentunya kualitasnya cukup baik. Bagaimana tertarik ingin mengembangkan pemasaran melalui berbagai jaringan online maupun secara langsung bisa menghubungi Asep melalui nomor pin 2A081240.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7650 seconds (0.1#10.140)